Minggu, 13 November 2011

Optimis, Suatu Sikap Positip Yang Dapat Meningkatkan Keseimbangan Emosi dan Imun Tubuh



Optimis pada masa sekarang merupakan suatu sikap Positip yang dapat meningkatkan Keseimbangan Emosi dan meningkatkan system imun tubuh  kita. 

Sudah dilakukan berbagai penelitian yang dilakukan oleh berbagai kalangan Ilmuwan, salah satunya adalah dari University of Kentucky, Amerika Serikat.

Karena kita tahu bahwa dengan tidak adanya sikap Optimis pada saat ini membuat tingginya angka bunuh diri yang sudah melanda di berbagai Negara, yang semakin tahun semakin tinggi angkanya, sehingga hal ini sangatlah memprihatinkan.

Penelitian ini, melacak optimisme dan perubahan respon imun pada 124 responden berstatus mahasiswa jurusan Hukum. Para peneliti menemukan, responden yang lebih optimis, menunjukkan tingkat imunitas tinggi yang diperantarai sel. 
Respon sel tersebut saat terkena invasi virus atau bakteri asing cukup tinggi. Tetapi, ketika sikap optimis berkurang, aktivitas sel tersebut juga menurun.

Dalam penelitian sebelumnya telah diketahui, adanya hubungan antara kondisi psikologis dan fisik. Sikap optimis ini bisa mengatasi stres dan menangkal penyakit. Selain sikap optimis, faktor genetik dan kepribadian juga bisa mempengaruhi fungsi kekebalan tubuh.

"Untuk menunjukkan bahwa seseorang, dengan kepribadian dan gen yang sama, memiliki fungsi kekebalan tubuh yang berbeda, ketika ia merasa lebih atau kurang optimis dalam memberikan hubungan yang kuat antara keduanya," kata salah satu peneliti, Suzanne Segerstrom, seperti VIVAnews kutip dari MSNBC.

Dalam penelitian ini, para responden diberikan lima pertanyaan kuesioner. Mereka juga menjalani pemeriksaan imunitas selama satu tahun. Dari kuesioner diketahui kadar optimisme dari para mahasiswa. 

"Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa optimisme mempengaruhi kekebalan tubuh dan meningkatkan emosi positif. Langkah berikutnya, adalah menemukan efek yang sama pada orang tua, yang sistem kekebalan tubuh paling rentan terhadap infeksi," kata Segerstrom.
Nah, sikap Optimis itu hendaklah sudah mulai diperkenalkan dan diajarkan sejak dini kepada anak-anak kita, sehingga mereka boleh belajar bahwa dengan cara menerapkan sikap optimis ini membuat kita akan berpikiran positip sehingga tidak gampang terganggu keseimbangan emosinya.

Terganggunya keseimbangan emosi  berdampak pada keinginan untuk memberontak, tidak bisa menerima suatu keadaan yang tidak diharapkan, tidak bisa meneriman tekanan bahkan kepada tindakan merusak barang-barang, bahkan tindakan yang merugikan diri sendiri seperti lari ke narkoba dan melakukan bunuh diri. 

Sikap Optimis ini juga sejalan dengan pemahaman dan pendalaman si anak terhadap nilai-nilai etika/moral dan juga pendekatan pemahaman Agama sehingga hal-hal yang tidak kita inginkan dapat terhindar.(H&B1)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar